BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Teh merupakan minuman khas masyarakat indonesia dan the juga menjadi salah satu minuman tradisional dibeberapa negara di dunia, itu artinya the sanfat familiar dan sudah tidak asing lagi, karena rasa dank has yang sangat menarik untuk dikonsumsi. Dicliptera chinensis Ness Nama umum indonesia
Teh merupakan minuman khas masyarakat indonesia dan the juga menjadi salah satu minuman tradisional dibeberapa negara di dunia, itu artinya the sanfat familiar dan sudah tidak asing lagi, karena rasa dank has yang sangat menarik untuk dikonsumsi. Dicliptera chinensis Ness Nama umum indonesia
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Dicliptera
Spesies: Dicliptera
chinensis Ness
a.
Tujuan
ü Menghasilkan
formulasi minuman liang teh kaya anti oksidan daun Dicliptera chinensis terbaik
pada berbagai konsentrasi daun dicliptera chinensis berdasarkan fisikokimia dan
sensori.
b.
Waktu
pelaksanaan : Praktikum diadakan pada hari Rabu,13
Juni 2012 (membuat minuman) dan Sabtu,16 Juni 2012 (test sensori) di lab THP
BAB II
LANDASAN TEORI
Liang
teh adalah sebutan untuk ramuan bunga, daun, biji, akar,atau buah kering
untuk membuat minuman herbal penyegar yang rasanya seperti teh atau dikenal
dengan nama liang teh oleh masyarakat Pontianak. Walaupun disebut
“teh”,minuman herbal atau liang teh ,minuman herbal ini tidak mengandung daun
dari tanaman teh (camelia sinensis).Hasil wawancara peneliti dengan beberapa
pedagang Liang teh di Kota Pontianak, ciri dari liang teh yang terbuat dari
daun pinten (dicliptera chinensis)
yang
kadang –kadang ditambah dengan daun tumbuhan lain seperti daun nanas kerang
(Rhoeo discolor),daun wungu (Graptophylum Pictum Griff) daun anggur jawa (vitis
japonica),daun pegagan (cantella asiatica L),daun mint (Mentha Cordifolia) baik
yang diberikan secara kombinasi atau tunggal dari daun-daun tambahan
tersebut.Namun demikian yang terutama membuat coklat dan rasa Liang teh adalah
daun pinten.
Masyarakat
pontianak mengkonsumsi liang teh yang secara turun temurun karena dianggap
mampu menghambat penuaan kulit dan menjaga kesehatan dari panas dalam dan
terhindar dari penyakit degeneratif seperti hati,diabetes,dan kolesterol.Walaupun
secara ilmiah khasiat dari liang teh masih perlu penelitian yang lebih
mendalam.Masyarakat Pontianak membuat liang teh dengan resep
turun-temurun,yaitu dengan merebus daun pinten segar sekitar 50 gam untuk
membuat 1 liter liang teh,namun demikian berat daun pinten untuk masing-masing
pembuat minuman tersebut bervariasi demikian tingkat ketuaan daun.
Dicliptera
chinensis merupakan tanaman herbal yang biasanya terdapat ditepi sungai atau
pinggir-pinggir jalan.Di daerah Pontianak,berdasarkan survey belukar
disepanjang jalan, pinggiran
sungai atau pematang ladang sehingga secara mutu sangat bervariasi.Namun
demikian memang ada beberapa yang ditanam dipekarangan rumah sebagai tanaman
obat keluarga.
Sejak lama,
Teh Liang terkenal karena khasiatnya. Oleh masyarakat China, tehinibiasadiminum
di musimpanas di manabanyak orang yang menderita panas dalam dan radang tenggorokan.
Apalagi ramuan dan bahan-bahantehlianginiterdiridariakar-akaran, dauncincau,
supti (penghitam teh yang berbentuk bundar) dan beberapa ramuan herbal China
yang mengandung unsur yang menyejukkan.
BAB III
METODE KERJA
Alat
|
Bahan
|
¶ Gelas
beker
¶ Kertas
saring
¶ pH
meter
¶ pipet
tetes
¶ Peralatan
uji organoleptik
¶ Outplate
¶ Penyaring
¶ Refractometer
¶ Timbangan
analitik
|
¶ Gula
pasir
¶ Amilum
1%
¶ Aquades
¶ Yodium
0,1 N
|
Prosedur kerja
« Siapkan
daun pinten (Dicliptera Chinensis)
dilakukan penyianagn dan penimbangan sesuai masing-masing perlakuan setiap
kelompok.
« Pencucian
bersih daun pinten
« Pemanasan
air,masukan daun pinten dimasak 30 menit dengan suhu 100° Cdilakukan
penyaringan.
« Simpan
diwadah.
Diagram
alir prosedur Kerja
pencucian
dan pemotongan
Perebusan dengan suhu
100°C selama 30 menit.
Analis
vit C,pH meter,total padatan terlarut dan sensori
|
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.
Hasil
Perlakuan
|
Daun tua
|
Daun muda
|
Daun muda dan tua
|
|||||||
No
|
Kelompok 1
|
Kelompok 2
|
Kelompok 3
|
|||||||
Brix
|
pH
|
Vit C
|
Brix
|
pH
|
Vit C
|
Brix
|
pH
|
Vit C
|
||
1
2
3
|
7,20
7,40
7,40
|
6,38
6,79
6,76
|
0,30
0,15
0,20
|
6,2
6,2
6,2
|
7,05
6,85
6,75
|
0,25
0,25
0,25
|
7,4
7,6
7,6
|
6,92
6,91
6,90
|
0,30
0,30
0,30
|
|
Tabel hasil pengukuran Brix,pH dan vitamin C
Tabel kepekatan warna
berdasarkan perlakuan
|
b.
Pembahasan
Uji
amilum dilakukan untuk mengetahui kandungan vitamin C yang terdapat pada daun
pinten yang telah diolah menjadi liang teh. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali
berturut-turut,daun pinten yang telah diolah dibagi kedalam tiga
gelas,masing-masing untuk uji pH,kandungan vitamin C dan brix.
Ø Uji Amilum
Pati
atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan
oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam
karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda.
Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan
amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa
tuntas dijelaskan.Dalam praktikum uji amilum digunakan lugol. Lugol digunakan
untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau tidak. Bila
makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya.
Ø Uji
pH
pH
adalah ukuran tingkat keasaman,
uji
pH dilakukan untuk mengetahui pH dari daun pinten. pH dari ketiga
perlakuan dari ketiga kelompok rata-rata 6.
Ø Uji
brix
Refractometer
adalah alat untuk menemukan indeks kematangan. Dasar : Gula
merupakan zat padat buah kandungan dalam jus dari buah-buahan, penafsiran rasa
manis dinyatakan dalam
%SSC (Sucrose Solution Content). Tes sensori
Proses
sensori adalah proses masuknya
rangsangan melalui indera otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf
motoris dan beerakhir dengan perbuatan.
Tes
sensori dilakukan untuk mengetahui cita rasa dari Liang teh daun pinten serta
melakukan perbandingan warna,
kepekatan, tingkat kesukaan, aroma dan lain
sebagainya. Dari
beberapa sampel yang saya cicipi,
secara pribadi saya tidak tertarik untuk mengkonsumsi Liang Teh tersebut
mungkin karena rasa Liang Teh daun pinten belum familiar dikalangan sehingga
saya rasa yang dijual dipasaran jauh lebih enak dan khas yang sangat wangi dan
rasanya lebih nikmat disbanding Liang Teh daun pinten yang dilakukan pada waktu
praktikum, setelah mencicipi beberapa kepala saya agak sedikit pusing karena
mencium baunya yang sangat asing dan rasa kelat yang gak enak, kalau masalah
warna itu tidak ada masalah.
BAB IV
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Tidak
ada perbedaan yang signifikan antara
warna pada setiap bahan (pucuk, daun tua, dan campuran kaduanya) namun mengenai rasa dan
aroma memang terdapat perbedaan yang nyata seperti aroma yang khas dan rasa
yang agak sepat dan kelat yang
kurang enak hal itu dipengaruhi oleh kandungan setiap daun dan pucuk yang
berbeda sehingga mempengaruhi rasa, aroma dan kekelatannya..
b.
Saran
Liang Teh aslinya merupakan
minuman tradisional China yang bisa
digunakan sebagai obat tradisonal. Untuk rasa yang lebih baik sebaiknya
ditambah perasa yang berbahan tradisional pula karena selera setiap orang
sangat berbeda-beda. Buatlah Liang Teh yang lebih enak dan wangi yang sedap
sehingga dapat dikonsumsi oleh seluruh kalangan masyarakat yang suka
mengkonsumsi teh setiap hari. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar