Selasa, 28 Juni 2011


LAPORAN PRAKTIKUM KONSERVASI TANAH
PENGUKURAN LAJU INFILTRASI TANAH
OLEH :
ANDI SUWANDI : C51109219
MARGARETHA SIAH : C51109199
RAUL DIRANTO ABET NEGO: C51109218
RUSLAN : C51109208
YAKOP : C51109213










FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2011

BAB I
PENDAHULUAN
Pengukuran infiltrasi, baik kapasitas nya maupun kecepatannya dari suatu tanah penying untuk mengetahui bentuk-bentuk keadaan keberadaan air dan pengelolaan air yang baik dalam tanah.

Infiltrasi adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan proses masuknya air kedalam tanah, biasanya merupakan aliran kebawah yang melalui seluruh permukaan tanah.  Kecepatan proses ini merupakan kecepatan proses ini umumnya menetukan banyaknya air yang masuk ke perakaran dan banyaknya air yang mengalir dipermukaan tanah (surface run off).

Laju infiltrasi adalah jumlah ( volume ) air yang melewati suatu luasan  penmpang permukaan  tanah  perwaktu dengan satuan m3/m2/det, atau sama dengan satuan kecepatan = meter/detik.  Bila suatu saat air mulai menggenang dipermukaan tanah, berarti laju penambah air dipermukaan tanah telah melampaui laju infiltrasi tertinggi.  Laju infiltrasi maksimum dinamakan ‘’ kapasitas infiltrasi’’ (Horton,1971) dan oleh Hilell (1971) disebut sebagai “ infiltrability”

Laju infiltrasi pada penyediaan air dengan intensitas pemberian air yang konstan dan kontinyu ( baik dari hujan maupun sprinkler) umum nya konstan diawal proses kemudian menurun dan akhirnya mencapai laju yang relative konstan.

Bila permukaan tanah tergenang air dengan tebal genangan beberapa cm saja, maka lajun infiltrasi atau infiltrability langsung menurun sehingga mencapai lebih kurang konstan.
Hubungan infiltrasi dengan waktu pada keadaan  tanah tergenang air. Apabila dihitung “ infiltrasi komulatif” dari suatu peristiwa infiltrasi, maka hasinya merupakan integrasi dari kurva hubungan antara laju infiltrasi dengan waktu.

Infiltrability atau kapassitas infiltrasi atau laju infiltrasi maksimum tergantung dari  beberapa faktor yang akan diuraikan sebagai berikut:
A.    Faktor waktu, yakni antara awal pemberian air ( awal turun hujan atau irigasi) sampai berakhirnya proses infiltrasi. Laju infiltrasi pada awal lebih cepat kemudian menurun sampai akhirnya mendekati konstan.
B.     Kadar air permulaan.
C.     Daya hantar air jenuh.
D.    Keadaan permukaan tanah.
Hubungan antara kecepatan infiltrasi dengan waktu pada tanah-tanah lapisan permukaan sangat permeable lapisan tanah seragam sampai dalam dari lapisan permukaan impermeable.
Hubungan antara kecepatan infiltrasi dengan waktu  pada tanah yang memiliki penampang seragam dan permeable , lapisan mampat (inpermeabel dalam penampangnya).

I.I  Prinsip kerja
            Laju infiltrasi dapat diukur dengan mengunakan infiltrometer, yang berupa silinder tunggal atau ganda yang dimasukan kedalam tanah kemudian di isi air. Permukaan air ini dapat juga tetap atau dapat pula dibiarkan menurun, dan keduanya dapat menunjukan laju infiltrasi tanah yang keduanya dapat menunjukan laju infiltrasi tanah yang bersangkutan. Dalam praktikum ini mengunakan infiltrometer ganda yang dianggap lebih baik disbanding dengan silinder tunggal.

I.2  Tujuan pengukuran
Mengetahui perbedaan laju dan kapasitas infiltrasi dari tanah-tanah yang berbeda sistem pengelolaannya (bera, rumput, palawija, tanah hutan ).

I.3  Alat-alat
1. seperangkat alat infiltrometer ganda
2. stop wacth
3. ermber ( untuk menambahkan air)
4. pengaris dan alat-alat tulis
5. plastic
6. gayung

1.4. Cara kerja
a.pilih tempat yang akan diamati yang memungkinkan (permukaan relative datar).
b. letakan ring dalam dan luar pada permukaan tanah, dimana titik pusat lingkaran dalam sama dengan lingkaran diluar.
c. diletakan “ driving plate) diatasnya dengan skrup pengatur berada ditengah-tengah.
d. tekan atau pukul denganpemukul yang disediakan, sehingga ring dalam dan luar terbenam kuirang lebih 10 cm
e. lapisi permukaan tanah pada ring dalam selembar plasti.
f. masukan air kedalam ring dalam dan catat posisi air awal ( t=o) dibawah level standar t.
g. angkat lembaran plastic dan stop watch dijalankan segera setelah air mencapai tanah.
h. baca interval waktu setiap penurunan 1mm air infiltrasi.
i. catat penurunan air selama selang waktu tertentu sampai infiltrasi tetap
j. dilakukan ulangan 3x untuk tanah dengan pengelolaan yang sama.
k. cabut ring dengan pencabut yang disediakan
1.5.Tujuan
Adapun tujuan praktikum Konservasi tanah dan air dengan judul pengukuran infiltrasi tanah adalah :
a)      Mahasiswa dapat mengetahui tentang laju infiltrasi tanah.
b)      Mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan alat infiltrometer ganda.
c)      Mahasiswa mampu menghitung volume infiltrasi total selama waktu(t) tertentu.

1.6. Lokasi Praktikum
A.    Tempat
Praktikum dilaksanakan dibelakang lab fisika Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak
B.     Waktu
Waktu pelaksanaan praktikum pukul 08.30 WIB
BAB II
Hasil dan pembahasan

Jam
Interval waktu
(Menit)
Pembacaan skala
(cm)
Penurunan
(cm)
Penurunan kumulatif
(cm)
Laju penurunan
(cm/menit)
08.40
5
3
5
2
2,5
08.45
5
5
7,5
2,5
3
08.50
5
7,5
9,5
2
4,75
08.55
5
9,5
11
2,5
4,4





















































































Infiltrasi merupakan proses penyerapan air oleh tanah yang berlangsung saat air berada diatas permukaan tanah.Ada tiga cara pengukuran infiltrasi yang dilakukan dilapangan. Menurut knaap(1978) untuk mengumpulkan data infiltrasi dapat dilakukan dengan tiga cara yakni:
• Inflow-outflow
• Analisis data hujan dan hidrograf
• Double ring inflometer
Dari ketiga cara tersebut yang paling sering digunakan pengukuran infiltrasi dilapangan yaitu dengan menggunakan doble ring inflometer.Double ring infiltrometer merupakan cara yang termudah dilakukan dimana selain pengukuran yang mudah dilakukan juga bahan untuk membuat alatnya mudah dicari,inilah yang menjadi alasan mengapa cara ini paling sering dilakukan.
Sedangkan laju infiltrasi adalah laju air yang meresap kedalam tanah, yang besarnya dinyatakan  dalam mm/jam. Laju infiltrasi ini sangat besar pengaruhnya di dalam rancangan-rancangan untuk cara pemberian air, periode dan lamanya pemberian air beserta besarnya air yang harus diberikan.
Laju infiltrasi sangat dipengaruhi :
a.                   Keadaan permukaan tanah
Hal ini meliputi kemiringan tanah, keadaan erosi, perlakuan terhadap permukaan tanah, macam tanaman penutup, dll
b.                  Keadaan profil tanah
Hal ini meliputi struktur tanah, tekstur tanah, lapisan kedap air dan keadaan fauna dalam tanah
c.                   Kandungan lengas tanah
d.                  Suhu di dalam tanah
e.                   Kandungan garam yang ada dalam tanah dan air
Terutama garam sodium (Na) dan jenis bahan yang tersuspensi dalam air.
Kemampuan tanah menyerap air akan semakin berkurang dengan makin bertambahnya waktu. Pada tingkat awal kecepatan penyerapan air cukup tinggi dan pada tingkat waktu tertentu kecepatan penyerapan air ini akan mendekati konstan.
Dari table diatas laju penurunan air pada 5 menit pertama hingga 5 menit keempat berbeda-beda, yaitu 2.5cm/menit, 3 cm/menit, 4,75 cm/menit, 4,4 cm/menit. Namun terlihat pada ulangan ke tiga laju infiltrasi air yang masuk kedalam tanah cukup besar dibanding dengan pada menit sebelum dan sesudahnya yaitu 4,75 cm/menit.
Setelah 5 menit keempat atau ulangan hitungan waktu keempat tana mengalami kejenuhan sehingga infiltrasi tidak lagi terjadi ini dibuktikan dengan tidak adanya penurunan skla penghitungan pada mistar yang dipasang pada infiltrometer.
Dengan vegetasi penutup tanah berupa rumput-rumputan dan warna tanah coklat, memiliki fauna tanah seperti cacing, semut, kaki seribu, yang menandakan biologi tanahnya cocok untuk habitat serangga kecil seperti tersebut diatas.
Permukaan tanah datar agak bergelombang pada rentang jarak yang berbeda-beda dan gelombangnya tidak terlalu dalam sehingga masih bisa terlihat rata.













BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1. Kebutuhan air oleh tanah dapat kita ketahui setelah mengadakan pengukuran infiltrasi.
2. Pengukuran infiltrasi bertujuan untuk mengetahui laju penyerapan air
3. Infiltrasi merupakan penyerapan air oleh tanah yang berlangsung pada waktu tertentu
4. Kita dapat menghitung volume infiltrasi dengan cara persamaan Horton
5. Double ring inflometer salah satu cara yang paling sering dilakukan dalam pengukuran infiltrasi dilapangan,hal ini disebabkan pembuatan dan cara kerjanya yang simple.

B.     Saran
1.   Perhatiakan sisi bagian yang agak tajam dengan yang tumpul ini merupakan penentuan bagian atau sisi mana bagian atas dan bawahnya.
2.   Agar double ring inflometernya mudah masuk kedalam tanah sebaiknya rumput atau vegetasi yang terdapat dipermukaan tanah dibuang/bersihkan.
3.   Saat memasukkan doble ring inflometer usahakan rata permukaannya agar tidak miring karena akan berpengaruh pada penghitungan penggaris yang mendapat tekanan air di dalam infiltrometer.
4.   Siapkan dan gunakan dua buah stop wach pada saat penghitungan infiltrasi ini dimaksudkan agar perhitungannya tepat dan tidak ada jeda.
5.   Pada saat menghitung laju infiltrasi perhatikan angka awal pada pengaris pada saat menghitung.  

 



DAFTAR PUSTAKA

 Tesis Magister Program Studi Teknik Sipil Bidang Khusus Pengembangan Sumber Daya Air

Website : http://mitra-pelajar-computer.bolgspot.com
WWW.gogle.com(diakses tanggal 29 november)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar